Kamis, 10 Maret 2011

PROPOSAL UNTUK TUHAN



            Satu permintaanku sebelum aku meninggal, mentaati dan melawan taqdir Illahi, mentaati jika aku dijadikan Muhammad era modern. Dan melawan taqdir Illahi jika aku dijadikan Dajjal atau Fir`aun abad 21.
            Aku ingin agar Muhammad bersatu dengan diriku untuk menerangkan kepada para pemeluk islam agar menjadikan agama islam sebagai rahmatan lil `alamiin. Aku ingin menerangkan kepada pemeluk islam, bahwa ajaran islam itu harus dinamis jangan statis, ajaran islam itu bukan ajaran dari Arab, tapi dari qur`an dan sunnah yang ditafsirkan oleh ulama-ulama agar ajaran islam itu bisa membumi di seluruh dunia, agar islam menjadi rahmatan lil `alamiin dan umatnya menjadi siddiqin.
            Islam bukan dibentuk dengan symbol ke-arab-araban, seperti peci, sorban, ana, antum, jubah, abaya,dll. Tapi islam dibentuk dengan kesadaran tinggi yang ditimbulkan oleh hati yang ikhlas untuk ridlo dalam mentaati Allah dan rasul-Nya sesuai dengan taraf kemampuan maksimal kita dalam menjalankan ketaatan kepada ajaran islam dimana kita tinggal.
            Tapi sayang, aku dijadikan/ ditaqdirkan oleh Tuhan menjadi Dajjal, yang diperintahkan untuk merusak alam yang asri ini dengan cara membuang limbah industri kealiran sungai, illegal loging sehingga hutan yang tadinya sumber kehidupan dan manfaat manusia dan alam, sekarang menjadi sumber bencana, mengeduk pasir dari lautan dan menjualnya ke negara lain untuk menambah luas daratan dan wilayah negara tersebut, berperang dengan mengkambing hitamkan tuhan dan agama, membuat bencana dan huru hara dimana-mana,  dan sebagainya yang dapat merugikan alam dan manusia.
            Karena sudah bosan aku merusak alam dan menjadi cercaan seluruh manusia, maka aku pun mengajukan proposal yang tembusannya sampai ke Ruhul Amin sebagai malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu, dan sekaligus pemimpin tertinggi para malaikat, yang isi dari proposal itu agar Tuhan merobah takdirku menjadi orang baik-baik yang disukai oleh sesama manusia dan alam, seperti Muhammad.
            Seminggu setelah pengajuan proposal, Ruhul Amin mendatangiku, dia melemparkan proposal itu kemukaku sambil berkata
            “dasar manusia dajjal, kamu mau merobah takdir yang ditetapkan Tuhan padamu!”
            “aku bukan mau merobah takdir yang telah ditetapkan padaku, aku hanya ingin agar manusia menyukai akan perbuatankau” jawabku seadanya, karena takut melihat wajah Ruhul Amin yang merah padam karena marah.
“Janganlah sekali-kali kamu merobah takdir Tuhan, karena di balik semua itu pasti Tuhan punya rencana lain, kalau kamu menjadi manusia baik, kapan kehidupan dunia ini berakhir? Kapan qiyamat datang?, sedangkan salah satu tanda dari berakhirnya kehidupan dunia ini adalah adanya kamu (Dajjal)” Ruhul Amin menasihatiku.
“Apakah Tuhan tidak bisa memindahkan takdirku pada orang lain, aku sudah bosan menjadi Dajjal, aku ingin menjadi orang baik-baik” jawabku memelas.
 “Kamu adalah manusia pilihan Tuhan, seharusnya kamu bangga Tuhan telah memilihmu sebagai seorang Dajjal yang tugasnya untuk mengakhiri kehidupan dunia, kamu membantu Tuhan dalam proses perputaran kehancuran dunia”,  setelah berkata begitu, Ruhul Amin pun melayang kelangit kembali ke kerajaannya.
            Sepeninggalnya Ruhul Amin, aku memikirkan kata-katanya, “bahwa aku membantu Tuhan dalam proses penghancuran alam semesta,” tapi tidak… itu tidak boleh terjadi, aku kasihan pada manusia yang berlumur dosa dan belum sempat bertobat, aku kasihan pada manusia yang sengsara akibat perbuatanku, aku harus menebus kesalahanku dulu, aku harus menjadi manusia biasa, aku harus menjadi manusia baik-baik, jangan jadi Dajjal. Aku sudah bosan menajdi Dajjal, aku sudah bosan menjadi bahan ejekan manusia, aku sudah bosan mendengar kutukan manusia yang di tujukan padaku tatkala mereka shalat, aku muak dengan menyandang prediat Dajjal.
            Lalu akupun kembali melayangkan proposal pada Tuhan, sekarang tanpa perantara Rruhul Amin, bagaimanapun resikonya aku harus menjadi manusia biasa  yang baik-baik, walaupun itu harus melawan takdir yang telah di tetapkan Tuhan padaku.
            Setelah beberapa hari, aku seakan mendapat ilham, aku teringat ayat al-Qur`an yang artinya “sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika mereka tidak merubahnya sendiri”. Mungkinkah itu jawaban proposal yang kuajukan pada Tuhan tempo hari? Aku tak tahu, tapi aku yakin bahwa itu adalah tanda di terimanya dan dijawabnya proposalku.
            Satu keinginanku sebelum aku meninggal, yaitu melawan takdir Illahi jika aku di jadikan Dajjal era modern dan itu sudah kulakukan. Aku tak takut akan murka Tuhan dengan melawan takdir yang telah ditetapkan-Nya padaku yang seharusnya jadi Dajjal. Tapi aku ikhlas mendapat murka Tuhan setelah diriku menjelma dari Dajjal menjadi Muhammad.
(Created By: Linda Sapphire Blue/ Bandung,  20- 04- 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KANDUNGAN DAN MANFAAT BUAH NAGA

Buah naga adalah buah yang hanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Seperti namanya, buah ini memiliki kulit menyerupai sisik naga dan b...