Seberapa penting 'apa kata orang' bagi Anda?! Tentu saja penting, bila apa yang mereka katakan itu memang benar adanya. Masalahnya seringkali bila tidak mawas diri, kita bisa kehilangan jati diri kita dalam 'apa kata orang'.
Masalah mulai timbul jika kita tidak lagi mawas diri. Kita bisa kehilangan jati diri jika kita selalu mengutamakan 'apa kata orang'. Contohnya, saat berpakaian misalnya, si A mengatakan Anda tampak cantik jika memakai warna hijau. Begitu bertemu si B, dia menggelengkan kepala dan mengatakan bahwa warna hijau tersebut tidak matching dengan warna kulit Anda. Lalu, manakah pendapat yang akan Anda dengar?!
Contoh di atas hanyalah contoh sederhana yang mungkin tak terlalu menimbulkan stres. Namun, dalam beberapa kasus, 'apa kata orang' ini bisa menimbulkan kasus stres berat, depresi, bahkan hingga bunuh diri.
Contoh yang paling sering terjadi adalah bila menyangkut urusan cinta. Gara-gara omongan kakak ipar, sepasang suami istri harus menanggung stres akibat pertengkaran yang berkepanjangan. Contoh lainnya, katakanlah Anda sedang dekat dengan seorang teman lawan jenis, niat hati yang ada hanya ingin berteman. Bila niat itu tidak dijaga, maka bisa jadi memudar seiring dengan comblangan dari 'apa kata orang'.[break]
Padahal jauh di dalam hubungan kita dengannya, kita tahu bahwa kita hanya berteman dan tidak pernah ada aksi yang menjurus ke arah asmara atau cinta-cintaan. Bila tidak memegang teguh kenyataan yang ada, maka kita bisa tergilas dan terpengaruh dengan 'apa kata orang' sehingga kita jadi berpikir bahwa dia suka pada kita, padahal nyatanya tidak.
Sungguh menyedihkan sekali bila hal ini sampai terjadi. Tak sedikit orang yang jadi stres dan depresi bahkan bunuh diri akibat membiarkan 'apa kata orang' mempengaruhi dirinya.
Belajar dari banyak kasus yang mungkin juga terjadi dalam hidup atau sekitar kita, ada baiknya dari hari ke hari kita makin mawas diri. Kenali diri dengan baik dan tolak segala 'apa kata orang' yang tidak jelas fakta/ buktinya. Tolak setiap hal yang tidak bisa membangun dan hanya bisa meruntuhkan diri kita. Saring setiap informasi yang kita dengar agar tidak sampai membuat pikiran stres.
Lalu, bagaimana dengan kritik pedas yang mengandung kebenaran?! Nah, untuk yang satu ini, bila itu benar, meski pedas pun, kita harus bersedia menerimanya dengan rendah hati. Toh, itu demi kebaikan pembangunan karakter kita sendiri kan?! Akhir kata, marilah kita camkan, bahwa tidak semua kata orang itu benar adanya. Jadi, hati-hati yah! (wo/meg)
thanks to Mega Aprilianti woman.kapanlagi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar