Kisruh adanya bahan pengawet nipagin atau methyl p-hydroxybenzoate dalam kecap yang terdapat pada salah satu produk mi instan membuat banyak pecinta mi instan khawatir. Meski bahan pengawet ini telah dinyatakan aman oleh BPOM, Anda juga perlu tahu batas aman penggunaan nipagin untuk dikonsumsi.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih pun memastikan, jumlah bahan pengawet nipagin pada kecap dalam kemasan mi instan masih berada dalam batas aman dan tidak membahayakan.
Seperti disebutkan dalam Codex Alimentarius Commission (CAC), badan yang didirikan FAO dan WHO untuk mengatur standar pangan, penggunaan zat pengawet seperti nipagin memiliki toleransi aman jika jumlah penggunaannya masih berada di angka 1000 mg/kg produk. Sementara di Indonesia, penggunaan batas aman nipagin berada di angka lebih kecil yakni 250 mg/kg produk.
“Artinya, dalam satu bungkus mi instan goreng, umumnya porsi kecap hanya 4 gram. Dan nipagin yang terkandung dalam kecap seberat 4 gram tersebut hanya 1 mg yang dikonsumi konsumen,” kata Endang saat ditemui di kantornya, Selasa 12 Oktober 2010.
Endang pun menjelaskan, secara aman, seseorang tidak akan mengalami efek buruk dari nipagin jika konsumsinya hanya 10 mg/kg berat badan. “Seandainya saya memiliki berat badan 50 kg, saya mengkonsumsi nipagin masih dalam batas aman jika konsumsinya 500 mg dalam sehari.”
Meski dinyatakan jumlah kadar nipagin dalam kecap mi instan berada dalam batas aman, Endang tetap menyarankan, agar masyarakat tidak terlalu banyak mengonsumsi mi instan. Mengonsumsi makanan lengkap mengandung gizi seimbang akan lebih sehat. Di samping tak mengandung zat kimia berbahaya, juga lebih menyehatkan tubuh.
Perlu anda tahu, Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) pun menyatakan bahwa nipagin merupakan zat tambahan untuk mencegah jamur dan ragi. Methyl p-hydroxybenzoate adalah salah satu dari jenis paraben atau pengawet yang banyak digunakan untuk kosmetik dan obat.
Nipagin memiliki nama lain, yakni methylparaben dengan rumus kimia CH3(C6H4(OH)COO). Jenis paraben lain yang juga banyak digunakan adalah propylparaben dan butylparaben. Tak hanya terdapat pada mi instan, berbagai produk makanan kemasan pun pasti menggunakan zat pengawet, namun tentunya tetap harus mengikuti standar batas aman seperti yang telah ditetapkan CAC.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KANDUNGAN DAN MANFAAT BUAH NAGA
Buah naga adalah buah yang hanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Seperti namanya, buah ini memiliki kulit menyerupai sisik naga dan b...
-
LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI Praktikum 1 SISTEM REPRODUKSI JANTAN Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah praktikum Embriologi ...
-
Sayangi otak dengan berhenti melakukan beberapa kebiasaan buruk di bawah ini. KapanLagi.com - Otak merupakan pusat kenda...
-
Seiring berjalannya waktu, banyak pasangan kekasih menjadi lebih nyaman dan terbiasa satu sama lain. Namun, bagaimana jika perasaan bosan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar