Minggu, 06 Maret 2011

Museum Nasional Republik Indonesia

Museum Nasional Republik Indonesia
Indotoplist.com : Museum Nasional Republik Indonesia berada di kawasan Monumen Nasional (Monas) adalah salah gedung peninggalan kolonial Belanda. Pembangunan gedung ini dikerjakan pada tahun 1862 oleh Pemerintahan Hindia Belanda di bawah Gubernur-Jendral Reinier de Klerk sebagai kelanjutan terbentuknya perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda.
Museum Nasional Republik Indonesia
Museum Nasional dikenal sebagai Museum gajah sejak dihadiahkannya patung gajah oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871. Tetapi pada 28 Mei1979, namanya resmi menjadi Museum Nasional Republik Indonesia. Kemudian pada 17 Februari1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelolanya, menyerahkan Museum kepada pemerintah Republik Indonesia.

Sejak itu pengelolaan museum resmi oleh Direktorat Jendral Sejarah dan Arkeologi, di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tetapi mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

Catatan di website Museum Nasional Republik Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksinya telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksinya sudah melebihi 140.000 buah, tapi baru sepertiganya saja yang dapat diperlihatkan kepada khalayak.

Museum Nasional dikenal sebagai Museum gajah sejak dihadiahkannya patung gajah oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871. Tetapi pada 28 Mei1979, namanya resmi menjadi Museum Nasional Republik Indonesia. Kemudian pada 17 Februari1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelolanya, menyerahkan Museum kepada pemerintah Republik Indonesia.

Sejak itu pengelolaan museum resmi oleh Direktorat Jendral Sejarah dan Arkeologi, di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tetapi mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

Gedung Museum Nasional terletak di sebelah barat Lapangan Merdeka tepatnya di Jl. Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat.  
Museum Nasional Republik Indonesia
Disini para pengunjung dapat melihat kehidupan nenek moyang kita sebelum mereka mengenal tulisan di jaman prasejarah, mengenal peradaban bangsa lain sampai menjadi kerajaan-kerajaan terkuat di Asia Tenggara.

Berbagai benda-benda prasejarah mulai dari jaman batu seperti; artifak, fosil, menhir dan senjata purba yang berasal dari pelosok Nusantara. Disi juga terdapat koleksi keramik yang terbuat dari perunggu dari dinasti Han, Tang dan Ming yang masih utuh dan termaksud salah satu koleksi keramik terbesar di dunia, khususnya keramik-keramik Asia Tenggara, juga benda-benda kebudayaan Hindu-Jawa.

Sedangkan koleksi lukisan yang terdapat di museum ini terdiri dari lukisan karya pelukis-pelukis Paris, antara lain; karya Kandensky, Zou Wuki, Georges Braque, Polk Lee yang terakhir dipamerkan tahun 1991 lalu.

Lukisan-lukisan tersebut dulu disumbangkan oleh para seniman kota Paris tahun 1950-an karena Indonesia ingin membuat museum seni rupa internasional. Museum itu tidak pernah jadi sampai kini, sehingga lukisan-lukisan mahal itu dan juga koleksi pelukis Tanah Air lainnya milik negara ditaruh di Museum Nasional.

Museum Gajah banyak mengkoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuna, prasasti, benda-benda kuna lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga.

Sebelum gedung Perpustakaan NasionalRI yang terletak di Jalan Salemba 27, Jakarta Pusat didirikan, koleksi Museum Gajah termasuk naskah-naskah manuskrip kuna. Naskah-naskah tersebut dan koleksi perpustakaan Museum Gajah kini disimpan di Perpustakaan Nasional.
Museum Nasional Republik Indonesia
Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini terbanyak dan terlengkap di dunia. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Koleksi yang menarik adalah Patung Bhairawapatung yang tertinggi di Museum Nasional dengan tinggi 414 cm ini merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri diatas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab ditangan kanannya, ditemukan di Padang Roco, Sumatra Barat. Diperkirakan patung ini berasal dari abad ke 13 - 14.

Koleksi arca Buddha tertua di Museum ini berupa arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu, disimpan dalam ruang perunggu dalam kotak kaca tersendiri, berbeda nasibnya dengan arca Buddha, arca Hindu tertua di Nusantara, yaitu Wisnu Cibuaya (sekitar 4M) terletak di ruang arca batu tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari candi Banon.

Hingga sekarang Museum Nasional tengah membangun dua gedung tambahan di sebelah kiri dan belakangnya. Gedung kiri enam lantai plus dua lantai bawah tanah (basement), sementara gedung belakang sepuluh lantai dan juga dua lantai bawah tanah.

Pembangunan itu untuk menambah ruang yang saat ini dirasa sudah tak lagi memadai menampung seluruh benda koleksi Museum Nasional. Demikian diutarakan Ketua Museum Nasional Suwati Kartiwa, minggu keempat Juni.

Benda koleksi Museum Nasional sekarang mencapai sekitar 66.600 potong, yang terdiri dari 61.600 benda prasejarah dan antropologi, serta sekitar 5.000 benda arkeologi, yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara.

Dengan dibangunnya dua gedung baru, kelak pengelola Museum Nasional akan lebih leluasa memamerkan dan menggudangkan benda-benda koleksi, mulai patung batu purbakala hingga lukisan kontemporer.
Museum Nasional Republik Indonesia
Kedua gedung baru itu kelak akan membuat Museum Nasional memiliki ruangan seluas 68. 635 meter persegi, hampir sepuluh kali luas sekarang. Sebagian besar ruangan yang ada akan digunakan sebagai tempat penggudangan benda-benda koleksi serta ruang pameran, baik pameran tetap maupun pameran tak tetap. Sekitar 30 persen akan difungsikan sebagai area publik, seperti lobi dan auditorium.

Sebagian ruang lantai bawah tanah kedua gedung baru akan digunakan sebagai area parkir. Rencana jangka panjang, museum ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain, seperti kafe dan toko cenderamata.

Museum yang sudah dikenal baik di dalam maupun luar negeri, sehingga bisa dipastikan dalam memasuki hari-hari libur, pengunjung yang datang mengunjungi museum ini cukup banyak.

Pada 1960an, pernah terjadi pencurian koleksi emas yang dilakukan oleh kelompok pimpinan Kusni Kasdut. Pada 1979 terjadi pula pencurian koleksi uang logam. Pada 1987 beberapa koleksi keramik senilai Rp. 1,5 milyar. Dan pada 1996 pencurian lukisan yang bisa ditemukan kembali di Singapura.

Hal ini menyadarkan pengelola bahwa keamanan adalah faktor penting untuk menjaga koleksi. Karena itu museum dilengkapi dengan alarm, kamera pengaman, dan 17 petugas keamanan.

Kondisi koleksi dijaga dengan ketat dengan usaha konservasi. Terutama adalah koleksi dari kertas yang butuh penanganan hati-hati. Seringkali bagian koleksi yag rusak diganti dengan bahan tiruan. Meskipun hal ini mengurangi otentisitas, tetapi tetap mempertimbangkan sisi estetika dan bentuk asli karya yang dikonservasi. Sering pula ditemui usaha rekonstruksi untuk mengganti koleksi yang rusak parah.

Secara umum, hal ini memperlihatkan sikap umum museum di kebanyakan wilayah Asia yang lebih mengutamakan restorasi daripada menjaga ontentisitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KANDUNGAN DAN MANFAAT BUAH NAGA

Buah naga adalah buah yang hanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Seperti namanya, buah ini memiliki kulit menyerupai sisik naga dan b...